PERAYAAN INTERNATIONAL YOUTH DAY - MITRA CITRA REMAJA 2011
International Youth Day merupakan hasil
prakarsa para Menteri Kepemudaan Sedunia pada tanggal 8-12 Agustus 1998 di
Lisbon.International
Youth Day bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran juga meningkatkan partisipasi
remaja dalam menghadapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat baik itu
dalam bidang pendidikan, kesehatan
reproduksi, dan lingkungan. Hingga saat ini, International Youth Day di Kota Bandung
telah diadakan sebanyak 7 kali dengan beragam tema yang berbeda.International Youth Day ini merupakan
salah satu wadah bagi remaja untuk berkreasi sekaligus mengemukakan pendapat
mereka mengenai isu-isu dan permasalahan dikalangan remaja saat ini.
Remaja sendiri
(usia 10 - 24 tahun) adalah sebuah fase dari kehidupan yang sangat unik, masa
peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa terjadinya perubahan hormonal
yang sangat berpengaruh terhadap perubahan fisik, emosional, serta sosiologis
yang dipengaruhi oleh masyarakat, teman sebaya, dan media massa. Masa ini
dianggap sebagai fase yang paling
sulit dilalui oleh individu karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan
yang dialaminya dan juga tuntutan dari lingkungannya.
Kini, remaja
Indonesia usia 10-24 tahun sudah mencapai 62 juta (30,3% dari total penduduk
Indonesia).Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kepedulian remaja terhadap berbagai isu yang berkembang, antaralain isu mengenai
lingkungan, pendidikan, dan kesehatan reproduksi, dan hal tersebut merupakan beberapa isu yang perlu
mendapatkan perhatian.
Salah satu isu yang
diusung International
Youth Day adalah isu lingkungan. Isu ini ramai dibicarakan sejak tahun 2001
adalah pemanasan global (global warming).Kemudian
pada tahun 2007 laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change),
menunjukkan bahwa secara rata-rata global aktivitas manusia semenjak tahun 1750
menyebabkan adanya pemanasan. Pemanasan
global (global warming) pada dasarnya
merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi
yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana
(CH4), dan trooksida (N2O) yang menyebabkan sinar matahari terperangkap dalam
atmosfer bumi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan berbagai
perubahan yang antara lain meningkatnya permukaan laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrim. Peran remaja dalam memperbaiki bumi mungkin tidak
akan sebesar apa yang dilakukan oleh para ahli dan tokoh-tokoh besar di dunia.
Namun dengan melibatkan remaja untuk berperan aktif dan peduli dengan
permasalahan lingkungan ini, maka setidaknya akan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat yang akan datang terhadap
lingkungan sekitarnya.
Isu kedua yang di angkat dalam kegiatan
Youth day ini adalah Isu pendidikan. Dimana menurut Piaget, seorang tokoh
psikologi perkembangan dari Swiss, remaja telah berada pada tahap pemikiran formal operational. Pada periode ini
remaja akan mengembangkan pemikiran abstrak. Secara tidak langsung remaja semakin
mengembangkan pemikiran logis dan mulai bisa merencanakan sesuatu yang
sistematis. Berdasarkan kondisi
tersebut, seharusnya remaja sudah bisa mandiri dengan konsep diri dan
pemikirannya. Oleh karena
itu melalui kegiatan International Youth
day ini diharapkan remaja memiliki wadah untuk mengekspresikan ide kreatif mereka.
Isu
yang terakhir adalah mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja. Berdasarkan
Fact Sheet Yang telah dibuat oleh Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Bahwa 15% dari mereka telah melakukan hubungan seks
diluar nikah sementara setiap tahunnya ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di
Indonesia dimana 20% diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja.
Hingga September 2005 terdapat 4186 kasus AIDS dan 4065 kasus HIV positif di
Indonesia , 46,9 % terjadi pada remaja usia 15-19 tahun (43,5% terinfeksi
melalui hubungan seks yang tidak aman dan 50% terinfeksi melalui penggunaan
narkotik dengan jarum suntik). Lebih spesifik lagi, dari 16482 kasus konsultasi
MCR tahun 2001- 2010, didominasi oleh kasus-kasus kesehatan reproduksi
(perilaku seksual, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, PMS, HIV/AIDS dll). Data di atas dapat menjadi landasan bahwa
remaja harus lebih perduli terhadap kesehatan reproduksi dirinyas endiri dan orang
disekitarnya sehingga remaja dapat menampilkan diri sebagai individu yang sehat
dan bertanggung jawab.
Kompleksitas
masalah remaja yang menyangkut masalah kesehatan baik fisik, psikologis dan
sosial, membutuhkan
kepedulian dan peran serta dari semua pihak
termasuk dari remaja itu sendiri.Peran serta ditujukan untuk mencapai
remaja sehat dan bertanggung jawab
secara menyuluruh, laki-laki dan perempuan, baik kaya ataupun miskin.
0 komentar:
Post a Comment