Monday 21 January 2013

Kajian Bisnis " Starbuck Coffee "

Pertamakali kita mendengar kata Starbuck yang terbayang adalah tempat ngopi gaya. Istilah ngopi gaya saya gunakan karena tempat ini terkenal dengan selogan "Bukan Sekedar Ngopi", selogan ini muncul karena Starbuck tidak hanya menyajikan coffee dalam outletnya, namun menyajikan gaya hidup (Life Style).
Bagaimana bisa warung kopi yang kita kenal sebagai  usaha lokal, dapat menjadi usaha yang global?. dan bagaimana Starbuck menjadi sebuah perusahaan coffee yang menyajikan coffe sebagai life style. Berikut saya sajikan Kajian Bisnis mengenai Starbuck Corporation yang menitik beratkan pada kajian "membangun brand image".

Sejarah StarBuck Coffee

1971 Starbuck pertamakali didiriakan oleh Gordon Bowker, Jerry Baldwin, dan Zev Siegl di Seattle, Washington .
1972 dengan kesuksesan toko pertamanya, toko kedua mulai dibuka di University Village, Washington  dengan mengusung strategi toko grosir yang bernama Caravali.
Dan setelah 10 tahun berlalu bisnis ini berkembang menjadi 5 toko dan mendatangkan Howard Schultz sebagai pengelola bisnis retail dan marketing produknya.
1993 , perusahaan mengembangkan bisnis nya pada market pantai timur di Washington, DC. dan bekerjasama dengan Barnes & Noble untuk menjual coffee di toko buku. Keuntungan yang diperoleh dari langkah ini, perusahaan telah memberikan lisensi pada 12 toko, dan telah mengoprasikan 260 perusahaan dengan pendapatan mencapai $176.5 juta.
2000, Starbuck membuka 200 toko baru di luar United States, 150 di Asia-pacific, Dubai, Hongkong, Japan, United Kingdom. Dan pada tahun berikutnya membuka di Zurich, Switzerland, dan pada Benua Eropa.

Visi & Misi StarBuck Coffee
Vision
“ To Inspire and nurture the human spirit – One person, one cup, and one neighborhood at a time”

Misi
  • Our Cofee; it has always been, and will always be, about quality.
  • Our Parners; We’re called partners, because its not just a job, its our passions.
  • Our Customers; when we are fully enggaged, we connect with, and uplift the live of our customers – even if just for a few moments.
  • Our Sotres; when our customers feel this sense of belonging, our stores become a haven, a break from worries outside, a place whre you can meet with friends.
  • Our Neighberhood; every store is a part of a community, and we take our responsibility to be good neighbors seriously.
  • Our Shareholders; we know that as we deliver in each ot these areas, we enjoy the kind of succes that rewards our shareholders. 
Marketing Starbuck
Apa kesan pertama saat mengunjungi tempat sarbuck coffee?, mungkin yang terbayang adalah satu kata yaitu: "NYAMAN". Seperti yang diungkap sebelumnya, bahwa starbuck tidak hanya menyajikan coffee melainkan gaya hidup. Salah satu upaya starbuck dalam membangun brand image-nya adalah melalui penataan tempat. Penataan Tempat yang nyaman dan selalu meningkatkan pelayanan kepada pembeli, diharapkan dapat membentuk loyalitas konsumen terhadap starbuck. Selain itu starbuck membangun brand imagenya melalui:
  • Menghasilkan produk baru dan peningkatan pelayanan dengan tujuan perusahaan menjadi selalu terdepan dan stabil.
  • Produk-produk dipasarkan di Toserba, Toko bahan makanan, departement stores, bioskop, sekolah, dan bahkan di bandara.
  • Penyesuaian harga, satu hal yang paling menarik adalah hal ini. starbuck membangun brand-nya melalui positioning harga. harga yang cukup tinggi disertai dengan kenyamanan saat menikmati coffee di tempat starbuck dan kualitas produk coffee yang ditawarkan menjadikan starbuck memiliki posisi tersendiri pada produknya. &
  • Pemasaran melalui website
Apabila dipandang melalui teori kebutuhan Abraham Maslow, yang dihubungkan pada pola ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh starbuck. Perusahaaan ini menyediakan 4 kebutuhan dasar dari konsumen sebagai manusia, yaitu: Physiological needs (berupa makanan dan minuman yang ditawarkan kepada konsumen), safety needs (berupa tempat yang nyaman untuk menikmati suasana di outlet starbuck), Love/Belonging needs (berupa kesan yang dimunculakan sebagai tempat untuk berkumpul dengan teman-teman, rekan bisnis, maupun merangkai kisah romanca cinta), Esteem needs (kesan yang ditimbulkan ketika meminum coffee dan menikmati suasana outlet starbuck yang dianggap memiliki gaya yang berbeda dengan tempat yang lainnya.).
Teori kebutuhan Abraham Maslow 
(sumber: http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/10/13490611331609133544.jpg)
dengan terpenuhinya minimal 4 kebutuhan dasar dari konsumen, starbuck berharap dapat membentuk loyalitas konsumen terhadap produk starbuck. Demi mencapai terpenuhinya 4 kebutuhan dasar konsumen tersebut maka berimbas pada price yang ditawarkan oleh starbuck yang cukup tinggi dibandingkan dengan outlet coffee yang lainnya.

Starbuck secara international menawarkan beberapa produk dalam outletnya, yaitu:
  1. Coffee and other beverages,
  2. Complimentary food,
  3. Whole bean cofffees, and
  4. Cofee brewing equipment and merchandise.


Brand Performance
(sumber: www.brandirectory.com) 

Apabila melihat data diatas, brand performance starbuck pada tahun 2007 berada pada posisi 117, pada tahun berikutnya 2008 posisinya merosot drastis berada pada posisi 157, hal ini terjadi dikarenakan adanya perubahan pola hidup masyarakat yang mulai mengusung pola hidup sehat dan salah satunya adalah mengurangi konsumsi coffee. penurunan brand performance terjadi kembali pada tahun 2011, penurunan terjadi dikarenakan starbuck melakukan penutupan beberapa outletnya sebagai bentuk efisiensi biaya oprasional hal ini akibat ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh starbuck pada tahun 2008. dan pada tahun 2012 dampak efisiensi biaya oprasional ini baru terasa melalui kenaikan brand performance pada peringkat 142 yang tahun sebelumnya berada pada tahun 2011 adalah 183. pada tahun 2012 juga starbuck melakukan inovasi produk coffee nya yang mengusung tag line coffee sehat.

Comprtitors
"Four Buck is Dumb". hal itu sebagai gambaran bagaimana dalam suatu bisnis tidak lepas dari yang namanya kompetitior. kompetitor dapat melakukan berbagaimana cara untuk menahan bahkan menjatuhkan brand performance salah satunya melalui iklan mereka sendiri yang memojokan brand starbuck.


Permasalahan Utama
  • Persaingan yang semakin tinggi dari competitor yang menawarkan harga coffee yang lebih murah sehingga mengalihkan konsumen.
  • black campaign yang dilakukan oleh kompetitor.
Analisis SWOT Starbuck Corporation
Strangtth
  • Starbucks adalah pengecer terkemuka dengan kopi merek khusus di dunia.
  • Brand Image yang kuat dengan motto 'Bukan Hanya sekedar Ngopi'.
  • Starbucks adalah sebuah organisasi global dengan lebih dari 16.000 ritel di 48 negara di seluruh dunia.
  • Salah satu waralaba terkuat di dunia dengan lebih dari 6500 toko lisensi di dunia.
  • Starbucks dikenal untuk menyediakan produk dan layanan yang unggul.
Weakness
  • dikarenakan harga tinggi menjadikan Starbuck tidak dapat dijangkau oleh semua segment pasar.
  • Terlalu fokus pada pasar domestik AS.
Opportunities
  • Bisa dapat mengubah citra negatif kopi menjadi satu positif.
  • Produk yang beragam tidak hanya dalam kopi.
  • Memiliki Modal yang kuat sabagai dasar pengembangan usaha.
  • Mengembangkan segmentasi produk dan pasar
Threats
  • Krisis keuangan global yang membuat masyarakat cenderung untuk tidak menghabiskan terlalu banyak uang.
  • Sentimental masalah dengan efek buruk dari kopi dari masyarakat.
  • Kompetitor international dan loka






0 komentar: