Saat membicarakan cinta, tentunya seringkali dalam benak
kita adalah suatu hal yang menyenangkan, membahagiakan, dan di tunggu-tunggu.
Apa yang ku rasakan, apa yang kamu rasakan, dan apa yang kita rasakan? Pastinya
setiap orang akan memiliki gambaran yang berbeda, yang membuat sama diantara
semua perbedaan itu ya cinta itu sendiri.
Ketika aku, kamu, dan kita membayangkan cinta pada sosok
seseorang, apa yang pertama kali yang kamu bayangkan...? tentunya kebanyakan dari
kita pasti membayangkan pasangan kita. Lalu ketika di tanyakan kembali, setelah
itu apa yang kamu bayangkan? Tentunya keluarga, dan setelah itu baru kita
membayangkan teman.
Dan ketika cinta di bayangkan dalam bentuk perilaku, maka
kita akan membayangkan tindakan saling perhatian, setelah itu kita akan
berfikir saling memberi, dan setelah itu kita akan membayangkan situasi saling
mendukung.
Lalu apa yang aku, kamu, dan kita lihat di lingkungan kita
sekarang...? Seberapa sering kita melihat berita mengenai tawuran pelajar, ataupun
tindak kekerasan ?
Data Polda Metro Jaya mengklasifikasikan kasus tawuran
pelajar sebagai kejadian tawuran warga dan tercatat pada dua tahun terakhir di
Jakarta telah terjadi 67 kali tawuran warga. Tahun 2010 telah terjadi 28 kasus
dan tahun 2011 dari bulan Januari sampai Agustus telah terjadi 39 kasus . Sedangkan
data mengenai tindak kekerasan menurut pantauan dari Komnas Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 saja telah terjadi 2.275 kasus, yang
diantaranya 887 kasus seksual. Lalu KPAI juga memantau pada tahun 2012
kekerasan terhadap anak telah terjadi 3.871 kasus, yang diantaranya 1.028
merupakan kekerasan seksual terhadap anak.
Apakah aku, kamu dan kita tidak memiliki cinta sehingga
semua permasalahan itu terjadi? Apa
mungkin ini semua karena CINTA.........?
Ketika penduduk didunia ini hanya ada aku, kamu, dan kita,
maka mari kita lihat bagaimana cinta ku, cinta kamu, dan cinta kita akan sangat
mempengaruhi kondisi lingkungan kita dimana kita tinggal.
-Cinta Ku-
Cinta-ku, ini di artikan sebgai cinta akan diri, dimana
unsur ke AKUAN akan sangat menonjol ketika membahas cinta ku. Saat cinta itu
milik ku, dunia ini terasa indah melebihi apapun karena selain kita mendapatkan
apa yang kita cintai, kita juga mendapatkan cinta dari orang yang ada di
sekeliling kita. Tompi pernah bilang kalau “cinta itu bagaikan candu” karena kita
mengetahui akan keindahan, kenikmatan, serta kepuasan dari cinta itu sendiri.
Apa yang akan terjadi apabila cinta ku sudah menjadi candu?
Ketika cinta menjadi candu, kita akan sangat takut untuk kehilangan. Sehingga
memungkinkan bagi kita untuk melakukan segala cara aga cinta itu tetap menjadi
cinta ku.
-Cinta Kamu-
Mungkin terlalu mudah bagi kita untuk menertawakan seseorang
yang kehilangan cinta, ketika kamu hanya berfikir tentang cinta ku. Cinta kamu, akan sangat terlihat dari
bagaimana seseorang memperlakukan ku, bagaimana seseorang memberitahukan suatu
kebenaran walaupun itu akan sangat menyakitkan. Kenapa bgitu menyakitkan?
karena apabila cintaku tidak bertemu dengan cinta kamu, hal itu akan membawa
pada kondisi dimana kita berada pada kondisi yang aku atau kamu tidak harapkan.
Apakah tidak bertemunya antara cinta kamu dan cinta kamu ini
akan selesai dengan kekerasan? Atau
selesai dengan tindakan acuh tak acuh? Apakah semua hal tersebut membawa
perubahan yang lebih baik?
-Cinta Kita-
Ketika aku hanya berfikir bagaimana cintaku, dan kamu hanya
berfikir bagaimana dengan cintamu, lalu siapa yang memikirkan cinta kita?
Bagaimana ketika aku berfikir tentang cintaku, aku juga akan berfikir tentang
cintamu, dan bagaimana kitika kamu berfikir tentang cintamu, kamu juga akan
berifikir bagai mana tentang cintaku. Cinta kita akan membawa aku, kamu, dan
kita pada suasana yang harmonis dimana segala perbedaan bukan lagi menjadi
pemicu dimana cintaku harus lebih dipentingkan daripada cintamu. Cinta kita
juga akan membawa lingkungan kita pada kondisi saling peduli, dan berbagi.
Setiap orang tentunya memiliki rasa cinta, dimana semua
orang juga membutuhkan cinta dari yang lainnya. Kita semua memiliki cinta,
bukan karena apa yang aku, kamu atau kita cintai, namun karena cinta itu sendirilah yang membawa
aku, kamu dan kita saling peduli dan berbagi.
-Mari kita menjadi bagian dari solusi dengan cara membiasakan
diri dengan cinta kita-
0 komentar:
Post a Comment