Friday 6 February 2015

Cinta Ku, Cinta Mu, & Cinta Kita



Saat membicarakan cinta, tentunya seringkali dalam benak kita adalah suatu hal yang menyenangkan, membahagiakan, dan di tunggu-tunggu. Apa yang ku rasakan, apa yang kamu rasakan, dan apa yang kita rasakan? Pastinya setiap orang akan memiliki gambaran yang berbeda, yang membuat sama diantara semua perbedaan itu ya cinta itu sendiri.

Ketika aku, kamu, dan kita membayangkan cinta pada sosok seseorang, apa yang pertama kali yang kamu bayangkan...? tentunya kebanyakan dari kita pasti membayangkan pasangan kita. Lalu ketika di tanyakan kembali, setelah itu apa yang kamu bayangkan? Tentunya keluarga, dan setelah itu baru kita membayangkan teman.

Dan ketika cinta di bayangkan dalam bentuk perilaku, maka kita akan membayangkan tindakan saling perhatian, setelah itu kita akan berfikir saling memberi, dan setelah itu kita akan membayangkan situasi saling mendukung.

Lalu apa yang aku, kamu, dan kita lihat di lingkungan kita sekarang...? Seberapa sering kita melihat berita mengenai tawuran pelajar, ataupun tindak kekerasan ?

Data Polda Metro Jaya mengklasifikasikan kasus tawuran pelajar sebagai kejadian tawuran warga dan tercatat pada dua tahun terakhir di Jakarta telah terjadi 67 kali tawuran warga. Tahun 2010 telah terjadi 28 kasus dan tahun 2011 dari bulan Januari sampai Agustus telah terjadi 39 kasus . Sedangkan data mengenai tindak kekerasan menurut pantauan dari Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 saja telah terjadi 2.275 kasus, yang diantaranya 887 kasus seksual. Lalu KPAI juga memantau pada tahun 2012 kekerasan terhadap anak telah terjadi 3.871 kasus, yang diantaranya 1.028 merupakan kekerasan seksual terhadap anak.

Apakah aku, kamu dan kita tidak memiliki cinta sehingga semua permasalahan itu terjadi?  Apa mungkin ini semua karena CINTA.........?

Ketika penduduk didunia ini hanya ada aku, kamu, dan kita, maka mari kita lihat bagaimana cinta ku, cinta kamu, dan cinta kita akan sangat mempengaruhi kondisi lingkungan kita dimana kita tinggal.

-Cinta Ku-

Cinta-ku, ini di artikan sebgai cinta akan diri, dimana unsur ke AKUAN akan sangat menonjol ketika membahas cinta ku. Saat cinta itu milik ku, dunia ini terasa indah melebihi apapun karena selain kita mendapatkan apa yang kita cintai, kita juga mendapatkan cinta dari orang yang ada di sekeliling kita. Tompi pernah bilang kalau “cinta itu bagaikan candu” karena kita mengetahui akan keindahan, kenikmatan, serta kepuasan dari cinta itu sendiri.
Apa yang akan terjadi apabila cinta ku sudah menjadi candu? Ketika cinta menjadi candu, kita akan sangat takut untuk kehilangan. Sehingga memungkinkan bagi kita untuk melakukan segala cara aga cinta itu tetap menjadi cinta ku.  

-Cinta Kamu-

Mungkin terlalu mudah bagi kita untuk menertawakan seseorang yang kehilangan cinta, ketika kamu hanya berfikir tentang cinta ku.  Cinta kamu, akan sangat terlihat dari bagaimana seseorang memperlakukan ku, bagaimana seseorang memberitahukan suatu kebenaran walaupun itu akan sangat menyakitkan. Kenapa bgitu menyakitkan? karena apabila cintaku tidak bertemu dengan cinta kamu, hal itu akan membawa pada kondisi dimana kita berada pada kondisi yang aku atau kamu tidak harapkan.
Apakah tidak bertemunya antara cinta kamu dan cinta kamu ini akan selesai dengan kekerasan?  Atau selesai dengan tindakan acuh tak acuh? Apakah semua hal tersebut membawa perubahan yang lebih baik?

-Cinta Kita-

Ketika aku hanya berfikir bagaimana cintaku, dan kamu hanya berfikir bagaimana dengan cintamu, lalu siapa yang memikirkan cinta kita? Bagaimana ketika aku berfikir tentang cintaku, aku juga akan berfikir tentang cintamu, dan bagaimana kitika kamu berfikir tentang cintamu, kamu juga akan berifikir bagai mana tentang cintaku. Cinta kita akan membawa aku, kamu, dan kita pada suasana yang harmonis dimana segala perbedaan bukan lagi menjadi pemicu dimana cintaku harus lebih dipentingkan daripada cintamu. Cinta kita juga akan membawa lingkungan kita pada kondisi saling peduli, dan berbagi. 

Setiap orang tentunya memiliki rasa cinta, dimana semua orang juga membutuhkan cinta dari yang lainnya. Kita semua memiliki cinta, bukan karena apa yang aku, kamu atau kita cintai,  namun karena cinta itu sendirilah yang membawa aku, kamu dan kita saling peduli dan berbagi. 

-Mari kita menjadi bagian dari solusi dengan cara membiasakan diri dengan cinta kita-

0 komentar: