Wednesday 3 September 2014

Perubahan yang Positif (Bagian 1)




Akhir-akhir ini, kita banyak melihat banyak perubahan yang terjadi di sekeliling kita, terutama dalam bindang teknologi dan perkembangannya yang semakin canggih. perubahan yang tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya, kini terjadi di hadapan kita. maka perubahan yang tidak akan terbayangkan akan kembali terjadi mengisi dekade-dekade yang akan datang. perubahan tersebut tentunya akan merubah pula tataran keidupan masyarakat baik di bidang sosial, politik, dan budaya. lalu siapa yang membuat perubahan itu terjadi? bagaimana perubahan itu terjadi, dan bagaimana kita aktif terlibat mengisi perubahan tersebut?

BERAWAL DARI IMPIAN

"Aku Punya Impian!" adalah kata yang selalu terucap dari mulut anak-anak. tak peduli seberapa tinggi, tak peduli seberapa besar, dan tak peduli seberapa jauh impian tersebut dari diri mereka. seiring pertambahan usia, batasan batasan akan kemampuan diri semakin jelas terlihat seperti layaknya memandang atap dan dinding kamar (begitu sempit dan penuh keterbatasan).

Lalu, Apa saja impian anda? dan Apa saja yang anda harapkan?

"tidak ada yang dapat membuat seseorang begitu sangat bersemangat dan begitu sangat lelah, selain dari impian dan harapan pada diri orang itu sendiri". peruahan lahir dari semangat untuk menjadi lebih baik dan semangat untuk menggapai mimpi.

MIMPI DAN MASALAH

Ketika seseorang mulai bermimpi, maka dari detik itu pula seseorang mulai memiliki permasalahan baru dalam kehidupannya. yaitu: " bagaimana aku mencapai mimpiku ........???"

salah seorang teman pernah berkata bahwa masalah adalah sesuatu yang dapat membuat mu menjadi manusia yang berkualitas.masalah yang kita hadapi adalah proses perjalanan yang perlu kita hadapi untuk mencapai impian kita.

lalu situasi yang seperti apa, yang dikatakan sebagai masalah yang dapat meningkatkan kulitas diri kita? mari kita lihat:
- apakah situasi dimana kita memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikannya?
- apakah situasi dimana kita tidak memiliki kemampuan tapi ingin untuk menyelesaikannya?
- apakah situasi dimana kita memiliki kemampuan tapi enggan untuk menyelesaikannya? ataukah
- situasi dimana kita tidak memiliki kemampuan dan enggan untuk menyelesaikannya?

situasi dimana kita memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan suatu permasalahan adalah permasalahan yang dapat menjaga kemampuan kita untuk tetap ada pada diri kita masalah ini dapat di jadikan sebagai maintain ability of self.  sedangkan, situasi dimana kita tidak memiliki kemampuan tapi ingin untuk menyelesaikannya adalah situasi dimana kita dapat belajar keahlian yang baru.

situasi dimana kita memiliki kemampuan tapi enggan untuk menyelesaikannya adalah situasi dimana kita akan mengalami kondisi stuck dan bahkan mengalami penurunan kemampuan yang kita miliki. dan situasi dimana kita tidak memiliki kemampuan dan enggan untuk menyelesaikannya adalah situasi dimana kita akan terpuruk dan dipenuhi dengan rasa keluh dan kesah.

Dalam islam disampaikan dalam surat Al-Baqoroh ayat 286 diaman dikatakan bahwa " Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Permasalan yang akan membawa kita menjadi terpuruk adalah situasi dimana kita enggan  dan menghindar untuk menyelesaikannya.

MENEMUKAN MIMPI

"Bagaimana aku menemukan mimpi hidupku?"

Seseorang tidak akan menemukan sesuatu hanya dengan berdiam diri. seperti halnya permata yang berada di sebuah gunung, tidak akan keluar dengan sendirinya dan berkilau tiba-tiba. perlu dicari dan diasah untuk mendapatkan dan menjadi berkilau indah.

Upaya yang konsisten akan membawamu pada arah yang membawamu pada mimpimu. dan dimulai dari pertanyaan akan dirimu sendiri mengenai apa yang harus kau lakukan sekarang dan saat ini juga.

Dakilah gunung yang berada di hadapanmu, bukan gunung yang jauh dari dirimu yang tidak bisa kau daki saat ini. pendakian akan gunung dihadapanmu dapat membentuk kemampuanmu dan ketahananmu. dan ketika kau mencapai puncaknya, pandangan baru yang luas akan terbentang di hadapan, dan dengan begitu kamu dapat lebih memilih gunung yang lebih tinggi untuk kau daki yang berada di hadapanmu.

secara sederhana, kehidupan seperti halnya kita meniki suatu gugung atau menuruni lembah, diamana ketika kita mendaki akan memerlukan usaha yang lebih namun kita menjadi memiliki pandangan yang lebih lluas akan kehidupan. sedangkan menuruni lembah akan membawa kita pada keterbatasan pandangan.




 

0 komentar: